Obat Untuk Corona

Takut Corona? Puasa Solusinya

Oleh : Abduh Rijal
Medicine Of Corona

BBC news melansir sebuah berita dengan judul "How deadly is coorona virus?" yang kurang lebih artinya seberapa mematikan virus corona? Di berita tersebut disebutkan, Matt Hancock Sekretaris Negara Inggirs sekaligus Mentri Kesehatan dan Perawatan Sosial sejak 2018 mengatakan setidaknya 2% atau bahkan kurang prosentase kematian akibat virus tersebut. Dari 1000 kasus virus, akan ada sekitar 40 atau kurang korban meninggal.

Dari 40 angka kematian tersebut ternyata sebagian besar telah berusia di atas 60 tahun. Itu pun masih ditemukan penyakit lain, alias komplikasi diabetes dan sebagainya dalam tubuh si pasien.

Jauh sebelum statistika tersebut dipublikasi, Nabi Muhamamd Shalallahu Alaihi Wa Sallam sudah berpesan,

أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبعين وأقلهم من يجوز ذلك

“Usia umatku antara 60 sampai 70 tahun. Sedikit yang melampaui usia itu”

Jadi betapapun mengerikannya corona, itu hanyalah satu wasilah dari sekian juta cara Allah SWT mencabut nyawa seorang manusia. Namun jika anda cari obat yang manjur, puasa adalah salah satunya. Apalagi kini kita semua masih ada di bulan Rajab dimana puasa menjadi ibadah yang disunnahkan.

Peneliti asal Jepang, Profesor Yoshinori Ohsumi, membuktikan secara ilmiah bahwa puasa berkaitan erat dengan autophagy. Autophagy merupakan istilah Yunani yang berarti ‘memakan diri sendiri’. Secara ilmiah, autophagy dikenal sebagai kemampuan sel dalam tubuh untuk memakan atau menghancurkan komponen tertentu di dalam sel itu sendiri.

Dengan autophagy, sel dapat mengisolasi bagian dari sel yang rusak, mati, tidak bisa diperbaiki, terserang penyakit, maupun terinfeksi. Setelah mengisolasi bagian yang bermasalah, sel kemudian menghancurkan bagian tersebut menjadi sesuatu yang tidak membahayakan dan melakukan daur ulang untuk menghasilkan energi dalam sel.

Ohsumi menemukan bahwa kunci untuk ‘mengaktivasi’ proses autophagy pada sel ialah kondisi kekurangan nutrisi. Di sisi lain, berpuasa membuat otak menerima sinyal bahwa tubuh sedang kekurangan makanan dan mencari-cari makanan yang tersisa dalam tubuh.

Proses ini membuat autophagy teraktivasi dan sel mulai melakukan perusakan terhadap protein yang rusak ataupun tua di dalam tubuh. Ketika kadar insulin dalam tubuh menurun, glucagon mulai bekerja dan membersihkan sisa-sisa sel yang telah mati atau rusak.

Selama proses ini, tubuh harus terbebas dari makanan atau minuman minimal selama 12 jam, sesuai dengan durasi berpuasa umat Muslim pada umumnya. Sedikit saja makanan yang masuk ke tubuh sebelum 12 jam dapat membuat proses autophagy terhenti.

Jadi jika Anda masih merasa ngeri dengan Corona, Anda bisa berpuasa di bulan Rajab ini. InysaAllah anda akan sehat dari penyakit. Wallahu A'lam Bis Showab.
(Editor : Senyapena)

BACA JUGA

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama